Momen yang Buat Hati Kamu Jadi Gerimis Episode 2

by - 3:53:00 AM

Credit: Daniel Frank on Unsplash
Awesome readers,
kalian sependapatkah jika setiap orang punya fase mereka masing-masing? Iya... mereka punya fase mereka masing-masing dalam belajar, dalam bekerja, dalam meraih cita-cita, dan sebagainya. Jika pertanyaan ini dilayangkan pada awesome writer, maka jawabannya adalah iya. Awesome writer percaya bahwa setiap kita punya fasenya masing-masing terutama dalam berproses untuk mentaati Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Dalam hal berproses, awesome writer sendiri sebenarnya adalah orang yang cenderung lambat. Hmm... mungkin kalian bisa serupakan dengan siput. Yah, tidak mengapalah, karena yang terpenting tetap berproses. 

Awesome writer menyaksikan aneka fase berproses di antara orang-orang sekitar. Ada mereka yang secepat kilatan cahaya, haha... Ada pula orang-orang yang perlahan tapi pasti. Menurut awesome writer dua fase di antara banyak fase berproses ini memiliki keunikan dan pelajarannya masing-masing. Semuanya dapat dikatakan baik. Tapi, tadi... yang penting tetap dan terus berproses. Biar Allah deh yang nilai usaha kita masing-masing.

Nah... dalam berproses menuju Allah sendiri tu banyak cabangnya, bukan? Salah satunya adalah  proses dalam mencintai firman-firman Allah yang termaktub di dalam Al Qur'an. Maka, ini dia episode kedua yang membuat hati awesome writer gerimis tiada terkira. Sebuah episode tentang Al Qur'an.

Aku Dibuat-Nya Jatuh Cinta Lagi
Awesome writer masih jauh sekali kalau mau dikatakan sebagai penghafal Al Qur'an. Hafalan yang dimiliki saja bisa dihitung menggunakan jari dan itu pun masih harus berulang kali di-muraja'ah. Alhamdulillah...

Perjalanan untuk mencintai Al Qur'an bagi awesome writer bukanlah perjalanan yang mulus. Banyak naik dan turunnya. Ini terutama dan tentu saja akibat dosa-dosa awesome writer. 

Awesome writer hanya bisa memandang iri pada teman-teman yang begitu mudah larut dalam khusyuknya membaca, mentadaburi, dan menghafal Al Qur'an. Perasaan ini terus menguar begitu lama. Memandangi mereka dari kejauhan lalu bercermin dengan penampakan refleksi yang menyedihkan, "Wahai diri, katanya kau cinta pada Rabb-mu? Tapi, kenapa kau tak pernah menikmati setiap waktumu bersama firman-firmanNya? Menyedihkan kau!"

Hari berganti hari, minggu berganti minggu lalu menjadi bulan kemudian tahun. Waktu terus bergulir tanpa rasa cinta yang membuncah pada Al Qur'an. Sungguh, maha benar firman Allah yang bersumpah dengan waktu bahwa manusia berada di atas kerugian.

وَالْعَصْرِ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ
Demi masa, sungguh, manusia berada dalam kerugian,
(Q.S. Al ‘Asr: 1-2)

Hmm... tapi... Allah sungguh Rabb yang Maha Pemurah. Allah dermakan orang-orang istimewa yang secara langsung maupun tidak langsung membuat awesome writer tertampar, meleleh, dan terpantik untuk kembali berjuang mencintai Al Qur'an.

Ayoo... perjalanan itu masih bisa kau tempuh! Jangan putus asa! Kalau tidak hafal, terus hafalkan. Kalau tidak hafal, terus hafalkan dan jangan lupa untuk banyak bertaubat pada Allah. Lalu, berusahalah untuk meninggalkan berbagai hal yang menjauhkanmu dari ayat-ayatNya, wahai diri!

Kau gagal lagi meninggalkan hal-hal yang menjauhkanmu dari Al Qur'an? Ayo usaha lagi, usaha dikencangkan, jangan sampai bosan! Doa terus, jangan sampai putus! Huuhuuu... dan janji Allah itu benar. Dialah Dzat yang tidak pernah menyalahi janji-Nya. 

"... Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.” 

Suatu hari di mana tubuh ini rasanya lunglai tak berselera melakukan apapun. Sekadar mengangkat jari saja malas sekali rasanya. Astaghfirullah. Tapi, aku belum menambah hafalan barang satu ayat pun, apalagi muraja'ah. "Ya Allah bagaimana aku ini..."

Jari ini akhirnya memainkan gawai, berseluncur, dan membuka aplikasi yang satu dan lainnya. Jari ini kemudian mampir dan singgah di sebuah aplikasi Instagram. Oke... kita sebut saja langsung agar to the point, hehe...

Awesome writer kala itu tidak punya harapan apapun hanya saja merasa sedih akibat kemalasan yang melanda. Maka, awesome writer mencoba untuk scroll lalu scroll kemudian entah kenapa terpikir untuk membuka sebuah akun. Akun itu bernama Islamqa. 

Awesome writer benar-benar hanya ingin iseng meninjau apakah ada sesuatu yang bermanfaat dan awesome writer pahami di sana. Yah... berhubung saya belum mahir berbahasa Arab, ngintip bolehlah yah. Siapa tahu kan jadi tambah bersemangat karena melihat akunnya ulama.

Okee... awesome writer memasuki akunnya dan menjelajah di dua baris unggahan terbaru. Tapi, tiba-tiba mata ini tertuju pada sebuah unggahan yang menyinggung Qur'an-Qur'an gitu... "Ah, coba kita klik deh, siapa tahu ada manfaatnya buat hidupku yang fana ini."

Wah... masya Allah rupanya unggahan itu adalah unggahan tentang sebuah aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk membangun kedekatan dengan Al Qur'an. "Ahaa... alhamdulillah inilah yang aku butuhin nih..."

Tanpa pikir panjang, awesome writer langsung pergi menuju website penyedia aplikasi tersebut. Karena aplikasi tersebut terpampang di akun ulama, yasudah, awesome writer yang awam ini percaya saja. Bismillah, insya Allah baik... kan niatnya mau mencari kebaikan.

Benarlah... ketika membaca deskripsinya, aplikasi ini begitu menjanjikan. Tetapi, qadarallah aplikasi dalam versi iOS belumlah tersedia. "Yaudah, ga papa deh, kita cobain versi web app-nya dulu aja. Kan nanti kalau sudah release mereka kirim e-mail." 

Yawis, aplikasi versi web akhirnya diuji coba. Maka, di sinilah semua keajaiban itu bermula. Pada halaman pertama aplikasi tersebut ada sebuah gambar yang rasanya menampar sekaligus membuat hati ini lagi-lagi gerimis karena Allah.

Sebuah gambar yang membuat awesome writer tidak bisa tidak merasa dihampiri Allah dengan berjalan cepat. Padahal, awesome writer hanya merangkak, bahkan mungkin tiarap. Ya Allah...

Siapa sangka foto itu digunakan pada aplikasi Al Qur'an. Aplikasi yang dipromosikan di sebuah akun seorang ulama. Akun yang kala itu awesome writer kunjungi dengan niat iseng. Ah, entahlah... Allah lah sebaik-baik Dzat yang memberikan petunjuk. Semoga ini sebagai sebuah pertanda baik dari Allah. 

Anyway, awesome readers, yakinlah, Allah pasti sediakan banyak momen yang buat hati kita jadi gerimis. Entah kita sadar atau tidak. Kitanya saja yang terlalu mustahil untuk notice dengan berbagai momen itu, saking banyaknya nikmat Allah. Ini belum lagi jika kita hitung pertemuan-pertemuan kita dengan beragam manusia yang membuat kita mengingat-Nya dengan cara yang indah. Ya Allah... 

Yah, begitulah... sudah ya... terlalu banyak ini curcolnya. Awesome writer jadi merasa zalim. Semoga bermanfaat ya dan semoga kita lebih peka dengan berbagai momen gerimis itu sehingga kita jadi hamba yang banyak bersyukur pada Ar Rahman Ar Rahim. 



PS: Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala menganugerahi kita cinta sebesar cintanya Utsman radhiyallahu 'anhu terhadap Al Qur'an, ya awesome readers...

You May Also Like

0 comments