Tak Bermimpi Itu Tragedi, Kawan!

by - 2:01:00 PM

Credit: Anna on Unsplash
Bermimpilah... "Hidup tanpa mimpi adalah sebuah tragedi," begitu kata Andrea Hirata. Tanpa mimpi, seseorang mati dari segala ambisi. Mereka merana akibat tandusnya tujuan penciptaan. Mereka tak tergerak untuk pergi mengembara. Mereka hanya mempecundangi diri mereka sendiri.

Sementara, orang yang hidup dengan mimpinya akan tumbuh dalam keberanian yang tangguh. Mereka bertahan dengan ketabahan yang teguh. Mereka sulit merasa lelah dari penatnya dunia. Mereka penemu ulung kebahagiaan di tengah duri-duri ujian kehidupan.

Yah, bermimpilah...
memang begitulah menakjubkannya mimpi...
dan tiada mimpi paling menakjubkan selain menatap wajah Allah Subhanahu wa Ta'ala
Rabb semesta alam raya, di Jannah-Nya nanti...

Sebagian besar manusia mengaku kalau mereka adalah pemimpi. Mereka berbicara tentang mimpi-mimpi mereka. Lalu waktu berlalu dan mereka masih berbicara tentang mimpinya. Padahal, mimpi punya konsekuensi untuk berkonfigurasi. Karena jika tidak demikian, maka ia hanya akan menguar kemudian hampa.

Mimpi mempersyaratkan pengorbanan. Semakin tinggi mimpi yang kau tambatkan, sebesar itu pulalah pengorbanan yang harus kau tunaikan. Kabar baiknya, semakin besar pengorbanan yang kau buat, maka semakin engaku dekat pada mimpi yang kau tambat.

Lihatlah para pemimpi besar setelah generasi para nabi dan rasul. Lihatlah bagaimana mereka berkorban demi impian paling mewah. Apalah lagi mimpi paling mewah selain Jannah, kawan? Tidak, tidak akan ada yang lebih menawan dari itu!

Kalaulah bukan karena mimpi mereka yang besar, maka tak akan sekali-kali mereka menyisihkan harta barang satu dirhampun demi tegaknya kalimat Tauhid. Kalaulah bukan karena mimpi mereka yang besar, maka tak akan sekali-kali mereka menyingkirkan satu detikpun waktu istirahat demi sejahteranya umat. Kalaulah bukan karena mimpi mereka yang besar, maka tak akan sekali-kali mereka meninggalkan kampung halaman dan berhijrah menuju tanah yang asing.

Yah, begitulah para pemimpi besar nan mulia...
mereka selalu menambatkan impian terbesar pada rahmat dan keridhaan Rabbnya...
begitulah mereka yang sebaliknya membuat dunia ini penat
karena besarnya impian yang mereka tambat

Tetaplah bermimpi kawan dan bermimpilah untuk menjadi hamba-Nya yang paling baik amalnya. Dialah Dzat yang tak mungkin menyia-nyiakan mimpimu itu. Adapun mimpi yang selama ini belum kau dapati, maka bersabarlah dan tetap berkhusnudzan pada-Nya. Karena kita terlalu lemah untuk menebak hadiah besar yang sedang Allah persiapkan. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala menolong kita menjadi satu di antara pemimpi besar nan mulia-Nya.

You May Also Like

0 comments