­

Yakin? Musik Lebih Nikmat dari Al Qur'an?

by - 8:10:00 AM

Credit: Unknown

Pada sesi tanya jawab dalam dauroh tentang musik yang diisi oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, seorang ikhwan yang mungkin kira-kira dari suaranya berumur 20-an tahun bertanya pada ustadz. Sebelum dia mengajukan pertanyaan, terlebih dahulu ia sedikit membeberkan curahan hatinya.

Begini kurang lebih pernyataan dan pertanyaannya:

Penanya: "Ustadz, saya ini telah berkecimpung di dunia musik kurang lebih 10 tahun. Tapi kini saya sudah mulai meninggalkan musik sedikit demi sedikit. Sayangnya Ustadz, ketika saya ingin berusaha meninggalkan kebiasaan bermusik ada saja ujiannya. Teman-teman saya sering meminta pendapat saya tentang musik-musik yang baru saja mereka produksi, jadi kan mau tidak mau saya harus melihat kontennya, ..."

Lantas sang penanya melanjutkan curhatnya itu hingga akhir dan ditutup dengan pertanyaan, "Jadi bagaimana ya Ustadz agar saya benci pada musik?"

Singkat cerita, Ustadz menjawab pertanyaan itu, "Memang susah mas kalau sudah 10 tahun bermusik lantas kita mau meninggalkannya. Bayangkan saja bagaimana kita dibesarkan, dari kecil semenjak TK kita suadah akrab dengan musik (kemudian dilanjutkan Ustadz dengan menirukan suara alunan musik yang membuat peserta dauroh terkekeh)."

Ustadz tidak berhenti di situ, Ustadz Badrusalam lalu melanjutkan jawabannya dengan bertanya balik pada sang penanya, "Lantas kalau memang mas mau berhenti dari musik bagaimana kedekatan mas dengan Al Qur'an? Coba Ramadhan kemarin sudah berapa kali khatam?"

Sang penanya menjawab yang pada intinya ia memang sampai sejauh ini masih sedikit sekali berinteraksi dengan Al Qur'an. Jawaban penanya ini tentu saja langsung disambut dengan hujan nasehat oleh Ustadz Badrusalam, "Bagaimana mungkin kita akan berhenti dari musik kalau kita tidak meningkatkan interaksi kita dengan Al Qur'an. Dulu kita tahu nikmatnya bermain musik, sementara sekarang kita belum tahu nikmatnya membaca Al Qur'an. Sedikit demi sedikit kita harus terus berinteraksi dengan Al Qur'an hingga suatu saat nanti kita akan mearasakan nikmat yang lebih nikmat dari pada bermain musik, yaitu membaca Al Qur'an.

Catatan:
Potongan percakapan dalam dauroh ini telah penulis sesuaikan redaksinya. Sehingga jikalau pembaca menemukan banyak kesalahan, penulis mohon maaf dan kepada Allah penulis mohon ampun.

Bagi kalian yang penasaran bagaimana untuk bisa move on dari musik dan ingin menggapai kenikmatan membaca Al Qur'an, ini dia kajian yang dijamin dengan izin Allah membuat kalian lebih rindu pada kalam Allah dari pada musik:

1. Semua Suka Musik?



2. Bagi "Aku" Musik itu Halal



3. Seruling Setan


You May Also Like